Animasi adalah urutan frame yang
ketika diputar dalam rangka dengan kecepatan yang cukup, dapat
menyajikan gambar bergerak lancar seperti sebuah film atau video.
Animasi dapat juga diartikan dengan
menghidupkan gambar, sehingga anda perlu mengetahui dengan pasti setiap detail
karakter anda, mulai dari tampak (depan, belakang, ¾ dan samping) detail muka
si karakter dalam berbagai ekspresi (normal, diam, marah, senyum, ketawa,
kesal, dan lainnya.) lalu pose/ gaya khas karakter bila sedang melakukan
kegiatan tertentu yang menjadi ciri khas si karakter tersebut.
2. Pengertian Animasi 2D
Animasi 2D adalah penciptaan gambar
bergerak dalam lingkungan dua dimensi. Hal ini dilakukan dengan urutan gambar
berturut-turut, atau “frame”, yang mensimulasikan gerak oleh setiap gambar
menunjukkan berikutnya dalam perkembangan bertahap langkah-langkah.
2 tipe dari 2D animation :
- Cel Anmasi : Animasi Cel, berasal dari kata “celluloid”, yaitu bahan dasar dalam pembuatan animasi jenis ini ketika tahun-tahun awal adanya animasi. Animasi cel merupakan lembaran-lembaran yang membentuk animasi tunggal, masing-masing cel merupakan bagian yang terpisah sebagai objek animasi. misalnya ada tiga buah animasi cel, cel pertama berisi satu animasi karakter, cel kedua berisi animasi karakter lain, dan cel terakhir berisi latar animasi. Ketiga animasi cel ini akan disusun berjajar, sehingga ketika dijalankan animasinya secara bersamaan, terlihat seperti satu kesatuan. Contoh animasi jenis ini adalah film kartun seperti Tom and Jerry, Mickey Mouse dan Detectif Conan.
-
Path Animasi : Animasi Path adalah animasi dari objek yang gerakannya mengikuti garis lintasan yang sudah ditentukan. Contoh animasi jenis ini adalah animasi kereta api yang bergerak mengikuti lintasan rel. Biasanya dalam animasi path diberi perulangan animasi, sehingga animasi terus berulang hingga mencapai kondisi tertentu. Dalam Macromedia Flash, animasi jenis ini didapatkan dengan teknik animasi path, teknik ini menggunakan layer tersendiri yang didefinisikan sebagai lintasan gerakan objek.
3. Pengertian Animasi 3D
Animasi 3D adalah objek animasi yang
berada pada ruang 3D. Objek animasi ini dapat dirotasi dan berpindah seperti
objek riil.
Proses pembuatan grafis komputer 3D
dapat dibagi secara sekuens menjadi 3 fase dasar:
- Modeling : Proses menyusun bentuk sebuah objek dengan membuat kontur yang luas dan struktur dari objek 3D dan adegan.
- Animation : Mendefinisikan perpindahan objek.
- Rendering : Proses mengeneralisasi sebuah gambar dari sebuah model dengan memberikan atribut objek seperti warna, tekstur permukaan dan kadar transparansi dengan menggunakan program komputer.
Ada beberapa teknik untuk membuat
animasi :
- Traditional Animation: Proses yang digunakan untuk sebagian besar film animasi pada abad ke-20. Setiap frame dari film animasi tradisional adalah foto dari gambar, yang terlebih dahulu digambar di kertas. Untuk membuat ilusi gerakan, masing-masing gambar dibuat sedikit berbeda dengan gambar yang sebelumnya.
- Full Animation: Merujuk pada proses produksi film animasi tradisional berkualitas tinggi, dimana secara teratur menggunakan gambar yang detail dan gerakan yang masuk akal. Film animasi penuh dapat dibuat dengan berbagai cara, dari animasi yang realistis hingga yang lebih mengarah ke kartun.
- Limited Animation: Menggunakan detail yang kurang rinci dan/atau gambar yang lebih stylist dan metode perpindahan. Penggunaannya telah menghasilkan animasi berbiaya efektif untuk media seperti televise dan kemudian internet.
- Rotoscoping: Merupakan teknik dimana animator melacak gerakan live-action, frame demi frame. Sumber film dapat secara langsung digandakan dari aktor ke gambar animasi.
- Live-action/animation: Teknik yang mengkombinasikan karakter yang digambar tangan menjadi gambar live-action.
Rendering
Beberapa teknik berhubungan langsung
dengan algoritma, ketika digunakan bersama-sama.
- Shading : Bagaimana warna dan tingkat kecerahan permukaan dipengaruhi oleh pencahayaan.
- Texture-mapping : Metode untuk mengaplikasikan detail pada permukaan.
- Bump-mapping : Metode simulasi bump skala kecil pada permukaan.
- Fogging/participating medium : Bagaimana cahaya meredup ketika melewati atmosfir yang tidak bersih atau udara.
- Shadows : Pengaruh menghalangi cahaya.
- Soft Shadows : Variasi tingkat gelap yang disebabkan oleh terhalanginya sumber cahaya.
- Reflection : Seperti cermin atau mengkilap.
- Transluency : Transmisi cahaya melalui objek solid yang sangat menyebar.
- Refraction : Pembengkokan cahaya yang terkait dengan transparansi.
- Diffraction : Pembengkokan, penyebaran dan interferensi cahaya yang melewati suatu objek.
- Indirect illumination : Permukaan diterangi cahaya yang dipantulkan oleh permukaan lain, bukan langsung daru sumber cahaya.
- Caustics : Bentuk pencahayaan tidak langsung, pantulan cahaya dari sebuah objek mengkilat atau memfokuskan cahaya melalui objek transparan untuk menghasilkan cahaya ke objek lain.
- Depth of field : Objek tampil buram atau tidak focus ketika terlalu jauh di depan atau di belakang objek dalam focus.
- Motion blur : Objek yang tampil buram karena gerak kecepatan tinggi atau gerakan kamera.
- Non-photorealistic rendering : Rendering gambar dengan gaya artistic, agar terlihat seperti lukisan atau gambar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar